Muslim, apakah benar atau status saja?
Banyak sekali orang muslim/islam di
indonesia,dan mungkin malah tempat orang muslim terbanyak di dunia.Dan di
Indonesia juga ada tiga lembaga besar yaitu MUI (Majelis Ulama Indonesia) , NU
(Nahdatul Ulama) , dan yang terakhir adalah Muhammadiyah.Tapi sangat
disayangkan, banyak sekali orang islam di Indonesia yang islamnya hanya status
di KTP atau islamnya keturunan dan lebih parahnya lagi anak-anak dan remaja di
Indonesia kebanyakan tidak terlalu perhatian terhadap agama,dan juga masih
banyak anak-anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an.Melihat itu semua, orang
mana yang tidak kecewa kalau melihat generasi muslim mudanya tidak tahu tentang
agama yang merupakan modal utama untuk membangun bangsa dan negara.Contoh
sekarang banyak kasus asusila,pelecehan seksual,pencurian dan kasus lainnya
yang disebabkan oleh generasi muda Indonesia.Banyak terselip di benak orang-orang
indonesia terlebihnya para orang tua ‘’kalau generasi kita mudanya sudah
seperti ini bagaimana nanti di masa depan, apakah bangsa kita akan maju?’’.dan
juga sikap remaja muda Indonesia yang lebih suka dan nyaman mendengarkan musik
dan lagu-lagu lainnya daripada mendengarkan murrotal qur’an,mereka menganggap
bahwa itu membosankan dan kebanyakan dari mereka juga sangat membenci pelajaran
agama islam karena mungkin terkenal dengan kerumitannya.Padahal kalau kita mau
mempelajari agama islam lebih dalam lagi maka kita pasti akan merasa kalau
agama islam itu menyenangkan dan menarik serta asyik.Sebenarnya, kalau kita mau
memajukan generasi islam muda di Indonesia itu ada banyak alternatif yang
mungkin selama ini belum dilakukan di antaranya:
·
Menambah jam pelajaran
agama islam di sekolah-sekolah negeri dari SD hingga SMA/K agar para remaja dan
anak-anak lebih mengenal agama lebih dalam lagi.
·
Lalu menggunakan
pedoman buku pegangan atau rujukan dalam mempelajari agama yang masih bersih
atau asli dan berdasarkan sunnah rasul agar perbedaan dalam menentukan sesuatu
terlebih lagi dalam hal agama berkurang atau tidak ada karena, telah
menggunakan rujukan yang shahih dan tidak akan diragukan lagi keasliannya
·
Dan mengganti guru-guru
Agama Islam dengan guru yang cocok dan pas dan juga berkompeten .Contoh
sekarang kebanyakan guru Agama Islam itu sudah tua-tua dan mungkin anak-anak
dan remaja kurang nyaman dengan yang seperti itu, karena kebanyakan guru agama
yang sudah berusia tua dalam menjelaskan sesuatu itu terlalu membingungkan
sehingga anak-anak dan remaja akan selalu bosan dengan itu.Lain lagi kalau
gurunya masih muda dan berpendidikan luas serta berkompeten, pasti kalau dengan
guru yang lebih muda anak-anak dan remaja di Indonesia akan merasa lebih nyaman
karena jika gurunya hanya terpaut umur yang tidak terlalu jauh dengan anak-anak
remaja tentulah dalam berkomunikasi dan pergaulan dengan para anak-anak remaja
akan lebih akrab ketimbang dengan guru yang sudah berusia lanjut.
·
Dan seharusnya dalam
penyampaian materi agama itu, selain menggunakan buku rujukan atau pedoman yang
shahih juga perlu menggunakan penyampaian yang santai dan tidak rumit karena
dengan itu para remaja-remaja awam yang baru mempelajari agama tidak akan
bingung dengan materi yang diberikan.
Dari empat hal yang diatas itu
hanyalah guna membangun insani yang berkarakter religius,tetapi masih ada lagi
hal yang harus dibenahi agar terciptanya generasi muslim tidak hanya menjadi
angan-angan belaka diantaranya:
·
Menjadikan generasi
muslim yang memiliki aqidah/keyakinan yang kokoh.Itu semua akan terwujud jika
pemerinth mempertimbangkan 4 hal yang sudah saya sebutkan diatas tadi
·
Dari anak-anak remaja
pun seharusnya juga menghapus anggapan kalau belajar agama itu sulit dan
membosankan, dan mereka juga harus mempelajari agama dengan sungguh-sungguh.
·
Dan tak lupa menyebar
para da’i untuk meluruskan aqidah umat islam di indonesia dengan mengajarkan
aqidah salaf yang shahih serta menjawab dan menolak/menafikan aqidah dan sumber
agama yang bathil
·
Tak lupa dari keluarga
juga harus mendukung dan memberi arahan kepada
anaknya untuk mempelajari dan mengamalkan pengetahuan dan ilmu agama
islam agar para remaja Indonesia semakin yakin dalam mempelajari agama.
Sebenarnya kalau mau diulas, di
Indonesia itu banyak sekali penyimpangan dalam hal aqidah diantaranya:
·
Jahil(kebodohan)
·
Ta’ashshub(fanatik
berlebihan)
·
Ghuluw(melebih-lebihkan)
·
Taqlid(pandangan)
buta
·
Ghaflah(lalai)
·
Lalu banyak orang yang tidak
mau mengikuti pemerintah
·
Masih banyak memakai
sumber dan hadist yang belum jelas
Itu semua sebenarnya dapat dihilangkan
dari dalam diri para remaja muslim dengan cara menanamkan pendidikan agama
islam sejak dini mulai dari TPA.Dan sebenarnya TPA tidak hanya untuk anak-anak
saja tetapi juga untuk remaja,bedanya kalau untuk remaja namanya adalah TPQ dan
kalau untuk dewasa namanya MDAA di setiap jenjang tersebut kami para pengajar
banyak mengajarkan seputar agama seperti hukum-hukum membaca Al-Qur’an,hukum
tajwid, sirah nabawiyah,tata cara wudhu’ dan pengertian serta hukukmnya,tata
cara solat dan pengertian serta ketentuan dan rukun solat lalu syarat sahnya,
tak lupa ditambahkan sumbernya dari mana dan masih banyak materi yang di
berikan di TKA,TPA,TPQ,dan MDAA.Tetapi sayangnya, tidak banyak remaja yang tau
mengenai hal itu.Dan selain TPA, untuk memperdalam dan membina keyakinan dalam
ilmu agama juga bisa di mulai dari lingkungan pergaulan yang baik dan jauh dari
yang namanya perbuatan asusila.
Di
indonesia juga masih terjangkit penyakit-penyakit keyakinan terutama dalam hal
aqidah contoh:
·
Banyak orang yang
percaya pada suatu peristiwa yang di anggap tidak masuk akal yang sering
dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam gaib /alam metafisik.Itu
termasuk dalam kriteria jahil(bodoh).
·
·
Lalu terlalu berlebihan
dalam mencintai para wali yang kemudian dijadikan sebagai tawasul(perantara)
antara manusia dengan ALLAH Subkhanahu Wa Ta’ala.Itu termasuk dalam kriteria
ta’ashshub.
·
Lalu kisah tentang
kerbau yang katanya merupakan jelmaan seorang yang pandai agama atau kyai yang
kemudian kerbau itu diberi nama Kyai Slamet, dan dalam beberapa waktu seperti
acara perayaan oleh pihak keraton kerbau Kyai Slamet diarak ke luar jalan raya
dan yang parahnya lagi para warga yang menyaksikan perayaan tersebut berebut
kotoran kerbau Kyai Slamet yang dipercaya bahwa kotoran tersebut dapat membawa
berkah.Hal tersebut termasuk dalam kriteria ghuluw.
·
Dan di Indonesia juga
terkenal dengan banyak suku yang mempunyai banyak macam upacara adat dan mereka
melakukan upacara tersebut dengan alasan bahwa mereka mencontoh hal-hal dan
tradisi nenek moyang mereka yang dulu dan kebanyakan dari berbagai upacara
tersebut banyak yang memasuki dalam tahap musyrik.Kebiasaan meniru adat
istiadat nenek moyang tersebut termasuk dalam kriteria taqlid buta.
·
Lalu kita juga sering
melupakan hal yang sangat penting yaitu menuntut ilmu akhirat dan
menyebarkannya kepada yang belum tahu karena pengaruh dari lingkungan
globalisasi ini dan kebanyakan ilmu itu hanya dibuat untuk diri sendiri.Itu
termasuk dalam kriteria ghaflah.
·
Dan juga dalam
menentukan waktu puasa dan hal lainnya semua orang kebanyakan mengambil
keputusannya sendiri dan tidak mau mengikuti pemerintah.Padahal sudah jelas
kalau pemerintah itu adalah imam dalam hal menentukan sesuatu hal dan kita
disini hanya sebagai jama’ah.Kalau dalam sholat,tidak mungkin kalau imamnya
belum ruku’ lalu makmumnya sudah ruku’ duluan, bukannya itu sudah menyalahi
aturan.Begitu juga hubungannya dengan pemerintah,walaupun kita sudah tahu bahwa
pemerintah itu salah, kita tetap harus mengikuti pemerintah karena pemerintah
adalah imam dan kita sebagai makmum yang mengikuti imam.
·
Dan kebanyakan sumber
rujukan dalam mempelajari agama Islam masih menggunakan hadist yang masih diragukan
keasliannya/hadist dhoif.Dan kebanyakan bukunya menggunakan kalimat dan
kata-kata yang sulit dipahami.
Nah,kalau kita mau terhindar dari hal
tersebut, tuntutlah ilmu agama dengan sungguh-sungguh terutama bagi para remaja
yang merupakan generasi penerus bangsa,lalu keluarga juga harus mencontohkan hal-hal
yang ada hubungannya dengan agama dan perilaku adab dan akhlak yang baik kepada
anaknya agar anak nya meniru kebiasaan dari orang tuanya tersebut,karena setiap
anak itu selalu meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.Contoh orang tua
bersikap tidak baik terhadap tetangga, otomatis anaknya yang melihat juga akan
melakukan hal yang sama, begitu juga kalau orang tuanya rajin solat pasti
anaknya pun akan mengikuti perbuatan orang tuanya itu.Jadi dalam mengajarkan
dan mengarahkan ilmu agama kepada anaknya, orang tuanya jangan hanya omong
belaka tetapi juga disertai dengan tindakan dan percontohan yang baik dari
pihak orang tua dengan begitu akan lebih mudah dalam menenemkan ilmu agama
kepada anak-anak.
Kesimpulannya adalah dalam membina
generasi muslim kita harus meninggalkan hal-hal yang menyimpang dalam agama dan
menggunakan kitab rujukan yang shahih dalam menyebarkan agama dengan berpegang
teguh dengan hadist ‘’khoirukum man ta’alamal qur’aana wa alama,sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari Al-qur’an dan mengajarkannya’’ (H.R.Bukhari)
Daftar pustaka
Fauzan,Muhammad
Soleh.2011.Kitab Tauhid Jilid 1.
---------.2011.100
Hadist Populer Untuk Hafalan.Surabaya:Pustaka eLBa
0 komentar:
Posting Komentar