Muslim, apakah benar atau status saja?

0 Comments


        Banyak sekali orang muslim/islam di indonesia,dan mungkin malah tempat orang muslim terbanyak di dunia.Dan di Indonesia juga ada tiga lembaga besar yaitu MUI (Majelis Ulama Indonesia) , NU (Nahdatul Ulama) , dan yang terakhir adalah Muhammadiyah.Tapi sangat disayangkan, banyak sekali orang islam di Indonesia yang islamnya hanya status di KTP atau islamnya keturunan dan lebih parahnya lagi anak-anak dan remaja di Indonesia kebanyakan tidak terlalu perhatian terhadap agama,dan juga masih banyak anak-anak yang belum bisa membaca Al-Qur’an.Melihat itu semua, orang mana yang tidak kecewa kalau melihat generasi muslim mudanya tidak tahu tentang agama yang merupakan modal utama untuk membangun bangsa dan negara.Contoh sekarang banyak kasus asusila,pelecehan seksual,pencurian dan kasus lainnya yang disebabkan oleh generasi muda Indonesia.Banyak terselip di benak orang-orang indonesia terlebihnya para orang tua ‘’kalau generasi kita mudanya sudah seperti ini bagaimana nanti di masa depan, apakah bangsa kita akan maju?’’.dan juga sikap remaja muda Indonesia yang lebih suka dan nyaman mendengarkan musik dan lagu-lagu lainnya daripada mendengarkan murrotal qur’an,mereka menganggap bahwa itu membosankan dan kebanyakan dari mereka juga sangat membenci pelajaran agama islam karena mungkin terkenal dengan kerumitannya.Padahal kalau kita mau mempelajari agama islam lebih dalam lagi maka kita pasti akan merasa kalau agama islam itu menyenangkan dan menarik serta asyik.Sebenarnya, kalau kita mau memajukan generasi islam muda di Indonesia itu ada banyak alternatif yang mungkin selama ini belum dilakukan di antaranya:
·         Menambah jam pelajaran agama islam di sekolah-sekolah negeri dari SD hingga SMA/K agar para remaja dan anak-anak lebih mengenal agama lebih dalam lagi.
·         Lalu menggunakan pedoman buku pegangan atau rujukan dalam mempelajari agama yang masih bersih atau asli dan berdasarkan sunnah rasul agar perbedaan dalam menentukan sesuatu terlebih lagi dalam hal agama berkurang atau tidak ada karena, telah menggunakan rujukan yang shahih dan tidak akan diragukan lagi keasliannya
·         Dan mengganti guru-guru Agama Islam dengan guru yang cocok dan pas dan juga berkompeten .Contoh sekarang kebanyakan guru Agama Islam itu sudah tua-tua dan mungkin anak-anak dan remaja kurang nyaman dengan yang seperti itu, karena kebanyakan guru agama yang sudah berusia tua dalam menjelaskan sesuatu itu terlalu membingungkan sehingga anak-anak dan remaja akan selalu bosan dengan itu.Lain lagi kalau gurunya masih muda dan berpendidikan luas serta berkompeten, pasti kalau dengan guru yang lebih muda anak-anak dan remaja di Indonesia akan merasa lebih nyaman karena jika gurunya hanya terpaut umur yang tidak terlalu jauh dengan anak-anak remaja tentulah dalam berkomunikasi dan pergaulan dengan para anak-anak remaja akan lebih akrab ketimbang dengan guru yang sudah berusia lanjut.
·         Dan seharusnya dalam penyampaian materi agama itu, selain menggunakan buku rujukan atau pedoman yang shahih juga perlu menggunakan penyampaian yang santai dan tidak rumit karena dengan itu para remaja-remaja awam yang baru mempelajari agama tidak akan bingung dengan materi yang diberikan.
          Dari empat hal yang diatas itu hanyalah guna membangun insani yang berkarakter religius,tetapi masih ada lagi hal yang harus dibenahi agar terciptanya generasi muslim tidak hanya menjadi angan-angan belaka diantaranya:
·         Menjadikan generasi muslim yang memiliki aqidah/keyakinan yang kokoh.Itu semua akan terwujud jika pemerinth mempertimbangkan 4 hal yang sudah saya sebutkan diatas tadi
·         Dari anak-anak remaja pun seharusnya juga menghapus anggapan kalau belajar agama itu sulit dan membosankan, dan mereka juga harus mempelajari agama dengan sungguh-sungguh.
·         Dan tak lupa menyebar para da’i untuk meluruskan aqidah umat islam di indonesia dengan mengajarkan aqidah salaf yang shahih serta menjawab dan menolak/menafikan aqidah dan sumber agama  yang bathil
·         Tak lupa dari keluarga juga harus mendukung dan memberi arahan kepada  anaknya untuk mempelajari dan mengamalkan pengetahuan dan ilmu agama islam agar para remaja Indonesia semakin yakin dalam mempelajari agama.
        Sebenarnya kalau mau diulas, di Indonesia itu banyak sekali penyimpangan dalam hal aqidah diantaranya:
·         Jahil(kebodohan)
·         Ta’ashshub(fanatik berlebihan)
·         Ghuluw(melebih-lebihkan)
·         Taqlid(pandangan) buta
·         Ghaflah(lalai)
·         Lalu banyak orang yang tidak mau mengikuti pemerintah
·         Masih banyak memakai sumber dan hadist yang belum jelas
         Itu semua sebenarnya dapat dihilangkan dari dalam diri para remaja muslim dengan cara menanamkan pendidikan agama islam sejak dini mulai dari TPA.Dan sebenarnya TPA tidak hanya untuk anak-anak saja tetapi juga untuk remaja,bedanya kalau untuk remaja namanya adalah TPQ dan kalau untuk dewasa namanya MDAA di setiap jenjang tersebut kami para pengajar banyak mengajarkan seputar agama seperti hukum-hukum membaca Al-Qur’an,hukum tajwid, sirah nabawiyah,tata cara wudhu’ dan pengertian serta hukukmnya,tata cara solat dan pengertian serta ketentuan dan rukun solat lalu syarat sahnya, tak lupa ditambahkan sumbernya dari mana dan masih banyak materi yang di berikan di TKA,TPA,TPQ,dan MDAA.Tetapi sayangnya, tidak banyak remaja yang tau mengenai hal itu.Dan selain TPA, untuk memperdalam dan membina keyakinan dalam ilmu agama juga bisa di mulai dari lingkungan pergaulan yang baik dan jauh dari yang namanya perbuatan asusila.
       Di indonesia juga masih terjangkit penyakit-penyakit keyakinan terutama dalam hal aqidah contoh:
·         Banyak orang yang percaya pada suatu peristiwa yang di anggap tidak masuk akal yang sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam gaib /alam metafisik.Itu termasuk dalam kriteria jahil(bodoh).
·          
·         Lalu terlalu berlebihan dalam mencintai para wali yang kemudian dijadikan sebagai tawasul(perantara) antara manusia dengan ALLAH Subkhanahu Wa Ta’ala.Itu termasuk dalam kriteria ta’ashshub.
·         Lalu kisah tentang kerbau yang katanya merupakan jelmaan seorang yang pandai agama atau kyai yang kemudian kerbau itu diberi nama Kyai Slamet, dan dalam beberapa waktu seperti acara perayaan oleh pihak keraton kerbau Kyai Slamet diarak ke luar jalan raya dan yang parahnya lagi para warga yang menyaksikan perayaan tersebut berebut kotoran kerbau Kyai Slamet yang dipercaya bahwa kotoran tersebut dapat membawa berkah.Hal tersebut termasuk dalam kriteria ghuluw.
·         Dan di Indonesia juga terkenal dengan banyak suku yang mempunyai banyak macam upacara adat dan mereka melakukan upacara tersebut dengan alasan bahwa mereka mencontoh hal-hal dan tradisi nenek moyang mereka yang dulu dan kebanyakan dari berbagai upacara tersebut banyak yang memasuki dalam tahap musyrik.Kebiasaan meniru adat istiadat nenek moyang tersebut termasuk dalam kriteria taqlid buta.
·         Lalu kita juga sering melupakan hal yang sangat penting yaitu menuntut ilmu akhirat dan menyebarkannya kepada yang belum tahu karena pengaruh dari lingkungan globalisasi ini dan kebanyakan ilmu itu hanya dibuat untuk diri sendiri.Itu termasuk dalam kriteria ghaflah.
·         Dan juga dalam menentukan waktu puasa dan hal lainnya semua orang kebanyakan mengambil keputusannya sendiri dan tidak mau mengikuti pemerintah.Padahal sudah jelas kalau pemerintah itu adalah imam dalam hal menentukan sesuatu hal dan kita disini hanya sebagai jama’ah.Kalau dalam sholat,tidak mungkin kalau imamnya belum ruku’ lalu makmumnya sudah ruku’ duluan, bukannya itu sudah menyalahi aturan.Begitu juga hubungannya dengan pemerintah,walaupun kita sudah tahu bahwa pemerintah itu salah, kita tetap harus mengikuti pemerintah karena pemerintah adalah imam dan kita sebagai makmum yang mengikuti imam.
·         Dan kebanyakan sumber rujukan dalam mempelajari agama Islam masih menggunakan hadist yang masih diragukan keasliannya/hadist dhoif.Dan kebanyakan bukunya menggunakan kalimat dan kata-kata yang sulit dipahami.
          Nah,kalau kita mau terhindar dari hal tersebut, tuntutlah ilmu agama dengan sungguh-sungguh terutama bagi para remaja yang merupakan generasi penerus bangsa,lalu keluarga juga harus mencontohkan hal-hal yang ada hubungannya dengan agama dan perilaku adab dan akhlak yang baik kepada anaknya agar anak nya meniru kebiasaan dari orang tuanya tersebut,karena setiap anak itu selalu meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.Contoh orang tua bersikap tidak baik terhadap tetangga, otomatis anaknya yang melihat juga akan melakukan hal yang sama, begitu juga kalau orang tuanya rajin solat pasti anaknya pun akan mengikuti perbuatan orang tuanya itu.Jadi dalam mengajarkan dan mengarahkan ilmu agama kepada anaknya, orang tuanya jangan hanya omong belaka tetapi juga disertai dengan tindakan dan percontohan yang baik dari pihak orang tua dengan begitu akan lebih mudah dalam menenemkan ilmu agama kepada anak-anak.
       Kesimpulannya adalah dalam membina generasi muslim kita harus meninggalkan hal-hal yang menyimpang dalam agama dan menggunakan kitab rujukan yang shahih dalam menyebarkan agama dengan berpegang teguh dengan hadist ‘’khoirukum man ta’alamal qur’aana wa alama,sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-qur’an dan mengajarkannya’’ (H.R.Bukhari)




Daftar pustaka
Fauzan,Muhammad Soleh.2011.Kitab Tauhid Jilid 1.
---------.2011.100 Hadist Populer Untuk Hafalan.Surabaya:Pustaka eLBa




    



  











Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar:

Blogger templates